Air terjun adalah aliran air (pada suatu lembah) yang menuruni lereng curam, terjal, atau bahkan lereng tegak. Lereng tempat keberadaan air terjun itu sendiri terbentuk lataran adanya patahan atau lipatan batuan. Tenaga endogen tersebut telah membajak lembah dan aliran sungai hingga terbentuk air terjun. Pembentukan Air terjun biasanya berawal dari sungai yang masih muda. Pada saat itu, saluran sungai sering mengalami penyempitan dan erosi. Ketika jalur sungai mengalami resistensi pada lapisan tanah kerasnya, erosi pun terjadi dan bergerak secara perlahan-lahan. Hasilnya, peningkatan kecepatan di tepi air sungai terbentuk dan bergerak bersama beberapa materi dari palung sungai. Pusaran air menghasilkan gerakan berputar bersama pasir dan bebatuan pada anak sungai. Sesaat kemudian, kapasitas erosi mengalami peningkatan. Kejadian tersebut menyebakan peningkatan kecepatan air sungai terjadi dan membentuk arus yang lebih cepat ke arah bawah menuju ke dasar sungai. Seiring dengan waktu, air sungai tersebut perlahan-lahan membentuk ngarai atau jurang pada hilir sungai.
Lantaran itu, air terjun banyak dijumpai di daerah yang morfologinya berupa daerah yang berbukit atau berpegunungan. Lantaran itu pula air terjun biasanya terdapat pada Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian hulu. Karena sifat air yang mengalir tersebut mengikis (mengerosi) batuan, maka air terjun ini juga akan menghasilkan bentukan-bentukan hasil erosi. Erosi yang dominan di daerah air terjun adalah erosi vertikal yang menghasilkan lembah dalam berbentuk seperti huruf v, juga menghasilkan erosi (kikisan) ke arah belakang atau ke arah hulu sungai. Erosi ke arah belakang/mundur ini sering pula disebut dengan erosi mudik, hingga lembah sungainya bertambah panjang di DAS hulunya. Proses yang demikian ini berlangsung dalam waktu yang relatif sangat lama. Hal ini tergantung sifat batuan, kekuatan air dalam mengerosi, dan keadaan vegetasi penutupnya.
Selain erosi, tenaga eksogen yang bisa terjadi di daerah air terjun adalah masswasting. Masswasting adalah gerakan atau berpindahnya massa batuan lantaran pengaruh gaya beratnya sendiri (pengaruh gravitasi). Batuan yang dimaksud di sini bisa berupa batu-batu yang besar (bom), kerakal, kerikil, pasir, tanah, ataupun lumpur. Perpindahan batuannya bisa terjadi sangat lambat (slow flowage) melalui rayapan (creep), perpindahan yang berlangsung cepat (rapid flowage), maupun dalam bentuk longsoran (landslide). Percikan air pada air terjun akan membasahi dinding tebing. Dinding yang basah akan menambah gaya beratnya. Inilah yang memicu terjadinya masswasting.
Home » serba serbi » AIR TERJUN
Rabu, 24 November 2010
AIR TERJUN
lainnya dari serba serbi
Ditulis Oleh : bertopeng // 19.54
Kategori:
serba serbi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar